Monday, 20 April 2015

effective communication

Alkisah pada zaman dulu di sebuah kerajaan dengan seorang Raja yang sangat berwibawa oleh rakyatnya sangat di hormati namun juga dibenci. Suatu hari sang Raja meminta pada punggawa kerajaan untuk dicarikan beberapa orang juru lukis di wilayah kerajaan tersebut. Sebelum turun dari tahtanya , sang raja berkeinginan memiliki sebuah lukisan terbaik tentang dirinya yang akan di pasang di pendopo agung kerajaan. Akhirnya di dapat tiga ahli lukis terbaik di kerajaan itu menghadap dan menerima titah raja : “ aku ingin kalian menggambar diriku dengan gambar terbaik yang engkau bisa” perintah sang raja. Di mulai dari juru lukis yang pertama , dia segera melukis dengan cepat sang raja dalam posisi duduk di singgasana keemasan dikelilingi oleh permaisuri dan para selir yang semuanya sangat cantik. Lukisan dengan paduan warnanya yang sangat mengagumkan dan terlihat sempurna . Semua punggawa kerajaan mengira bahwa Juru lukis pertama ini akan mendapatkan hadiah yang sangat besar dari sang raja. Namun ketika raja melihat hasil lukisan juru lukis pertama tersebut , sang raja justru marah dan meledak emosinya “Algojo, seret Juru lukis ini ke alun – alun kerajaan dan penggal kepalanya. Orang seperti ini sangat berbahaya karena dia seorang penjilat.” Dalam lukisan tersebut memperlihatkan kondisi mata raja sempurna , hal itulah yang membuat raja mengambil kesimpulan bahwa Juru Lukis pertama itu adalah orang yang suka menjilat dirinya. Raja beranggapan orang seperti itu sangat membahayakan diri dan kerajaanya. Padahal saat itu kondisi mata kiri raja cacat tidak lagi berfungsi karena bisa ular yang menyerang dirinya saat berburu di hutan. Selanjutnya sang raja memanggil juru lukis kedua “ kamu kemari ! , gunakan kemampuan terbaikmu dan sekarang mulailah melukis diriku , jika lukisanmu cocok dengan keinginanku, maka engkau akan aku anugerahi hadiah besar.” Perintah sang raja pada juru lukis kedua itu . Juru lukis kedua segera melaksanakan perintah raja , dia mulai melukis dengan hati hati dan berpikir keras “ Jika raja tidak berkenan dilukis dalam kondisi mata sempurna, maka aku harus melukisnya dalam kondisi apa adanya dengan mata kiri yang buta.” Kata juru lukis ke dua itu dalam hatinya. Setelah lukisannya selesai dan di serahkan pada sang raja dengan berharap raja menyukai lukisan hasil karya terbaiknya dan menurutnya telah di usahakan secara maksimal . Setelah sang raja melihat lukisan tersebut mendadak emosi sang raja kembali meledak dan berteriak, “Algojo, seret orang ini keluar dan bawa ke alun – alun lalu penggal lehernya. Orang seperti dia juga sangat berbahaya karena dia sama sekali tidak mau melindungi kekurangan dan kelemahan rajanya, jika dibiarkan, suatu saat dia bisa merebut kerajaanku..”. Berikutnya sang raja memanggil juru lukis ketiga “Juru lukis ketiga, kemarilah. Aku ingin karya terbaikmu lukislah aku , jika sesuai dengan keinginanku , kamu akan pulang dengan hadiah besar, tapi jika tidak maka kepalamu juga akan saya penggal , pikirkan dulu jika kau sanggup lakukan, tapi jika engkau tidak sanggup katakan sajadan pulanglah.” Perintah raja. Juru lukis ketiga ini sudah hafal dengan karakter raja, jika ia menolak melukis, maka ia juga tetap mengalami nasib sama seperti kedua orang temannya. Untuk itu dengan mantap juru lukis ketiga berkata : ” Paduka raja , bagi saya menunaikan tugas merupakan sebuah kebanggaan, meskipun saya harus mati, namun hamba merasa sangat terhormat . Namun sebelumnya bolehkan saya menanyakan sesuatu pada paduka raja .” Jawab juru lukis ketiga ini dengan mantap.
“Boleh, apa yang ingin kau tahu?” balas sang raja.
“Benarkan paduka raja senang berburu kijang dan suka memanah ?” tanya juru lukis
ketiga.
“Ya benar, apalagi yang ingin kamu tanyakan?” jawab sang raja
“Terimakasih paduka raja, .. hanya itu saja pertanyaan hamba , dan hamba mohon
waktu satu jam untuk melukis paduka raja. Nah….setelah satu jam, maka selesai sudah juru lukis ketiga ini mengerjakan tugasnya dan segera ia menghadap raja serta menyerahkan hasil lukisannya sambil berkata : “ Paduka raja ,mohon di terima hasil lukisan hamba dan mohon ampun… hamba siap menerima hukuman.” Raja menerima dan memperhatikan lukisan tersebut beberapa saat kemudian mengerutkan kening, tanpa sepatah katapun, selanjutnya raja menggelengkan –gelengkan kepala. Juru lukis ketiga itu hanya bisa menahan nafas, termasuk para punggawa kerajaan , semua diam menunggu reaksi sang raja. Sang raja terus memperhatikan lukisan tersebut yang mengambarkan sang raja dalam posisi memanah. Raja menghadap ke kanan, dengan seekor kijang berada didepannya. Dalam posisi tersebut mata kanan sang raja tampak sempurna, sedangkan mata kiri raja yang cacat tersembunyikan. Lukisan tersebut sepertinya menyelamatkan wibawa sang raja dan seperti itulah yang diinginkan raja. Cukup lama raja memperhatikan dengan seksama lukisan tersebut, kemudian sang raja memberi titah: “Algojo, simpan pedangmu, dan mintalah abdi dalem untuk membawa kotak perhiasan yang telah aku siapkan di kamar pribadiku. Lukisan seperti ini yang aku inginkan dan kamulah orang yang aku butuhkan….” Dari cerita di atas kita dapat mengambil pelajaran bahwa dari apa yang mereka kerjakan (lukiskan) adalah cara masing – masing berkomunikasi dan berpikir. Maka kecerdasan komunikasi sangat bermanfaat dalam membina hubungan kerja sama antar individu, karyawan / bawahan dengan atasan, klein dan juga dalam pergaulan sehari hari dengan banyak orang.

sumber : lecture note CB:interpersonal development (komunikasi interpersonal)

Thursday, 19 March 2015

Be the best of yourself

Bagi saya setiap manusia pasti ingin bebas... tidak ada seorang manusia pun yang ingin dikekang..
Sekarang kita hidup dizaman dimana semua hal terjadi begitu cepat sebuah perkembangan zaman yang cepat yang bisa memicu stress,para manusia dipaksa bekerja jika tidak mereka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan mereka,para manusia diancam dengan rasa takut nya sendiri (takut tidak bisa memenuhi kebutuhannya,takut tidak bisa mencapai tujuan) seringkali rasa takut tersebut dapat memicu strees seseorang.

Kita boleh saja takut..
Kita boleh saja khawatir..
Tapi jangan sampai rasa takut itu mempengaruhi pikiranmu..

Karena rasa takut dan khawatir itu terkadang datang karena sifat manusia yang pada dasar nya egois,egois karena ingin memiliki semuanya,semua yang mereka inginkan dan ketika kita sedang berproses menuju keinginan tersebut akan timbul rasa takut.
Rasa takut tersebut akan terus berkembang hingga mempengaruhi pikiran seseorang dan menyebabkan stress.

Saran saya untuk itu..

Lakukan,kerjakan..apa yang kalian suka menurut kalian sendiri,selama tidak merugikan orang lain saya rasa hal tersebut pantas untuk kita lakukan.tidak usah peduli apapun komentar orang tentang apa yang anda lakukan karena pada dasarnya manusia memang suka mengkritik.mengkritik lalu pada saat orang tersebut bisa membuktikan apa yang sudah di lakukannya telah berhasil,maka sang pengkritik itu pun akan menyadari bahwa orang tersebut bisa.

Give damn to them,and be the best of yourself..!




Sunday, 8 February 2015

Menikmati kebingungan

Hidup itu paradox..

Orang irit lebih miskin,orang boros lebih kaya
Orang santai lebih cepat,orang yang buru-buru lebih lambat

Nikmati KONTRADIKSI 2 logika yang bertubrukan.
Itulah keindahan.
Nikmati SUDUT PANDANG yang saling berperang, hingga kamu MUAK menyaksikan dan MULAI MEMUTUSKAN akan apa yang TERBAIK untukmu.
Itulah pengendalian diri. Itulah TANGGUNG JAWAB atas diri sendiri.
Kebingungan adalah sahabat mu,selalu ingat itu

Hiduplah tanpa rencana, yang buat hidup kita bosan,tanpa kejutan,biasa aja,sengsara itu karena kita membuat rencana.
Hidup penuh dengan keajaiban jika kita tanpa rencana dikepala, tapi ikutin kata hati.